Chinese New Year is celebration
of Love and Relationship
with family, relatives, and friends...
Peoples love celebrate
because it remains them about memories
because it remains them about something they own
because it remains them about people who love them
Red is happiness
Lapis legit Cake remains about many layers of luck and prosperity
Kue keranjang remains about the sweet of life
Assorted fruit remains about the preserved of good things
Angpau remains about share the love, care, prosperity
Sin Cia Ju Ie - Tang Tang ju Ie
Gong Xi Fa Chai
Sin Nia Lai Le
Happy Chinese New Year
Selamat Imlek yach...... :)
23 January 2012
(Photos by : Kristanto Johari & Priska DH)
@ Serpong @ Jakarta
Buat saya, menulis itu membebaskan, membaca itu menyenangkan. Menulis.... adalah pengalaman yang menyenangkan. Seperti sepiring gado gado, begitulah isi blog ini. Sebagian reality, sebagian imaginasi. Hope you enjoy......
Jumat, 27 Januari 2012
Natal 2011
Natal di Eretan Wetan*
adalah perayaan kasih
tersaji nyata di antara para perempuan panitia Natal gereja
Menyisihkan waktu, tenaga, dan donasi
bekerja sedari pagi
di rumah sang Ibu ketua
Memotong sayur,
memasak
membungkus
berkotak kotak nasi
Celoteh di antara sambel udang pete,
terong balado, buncis, krupuk dan sebuah pisang
tertawa di antara tebaran kardus makanan dan lesehan
Anak anak berlatih bernyanyi
menghafal lagu dan irama
meniru gerak tari
mempersembahkan tawa dan keriangan alami
untuk sebuah cerita kebaktian natal
Tua muda
besar kecil
kaya miskin
di sinilah kita di sini
merayakan sebuah cerita
yang akan berulang setiap 25 desember
Di sini .......
Aku belajar
tentang cinta yang sebenarnya.....
di Natal Eretan Wetan......
(24 Desember 2011)
(Photos by : Kristanto Johari)
adalah perayaan kasih
tersaji nyata di antara para perempuan panitia Natal gereja
Menyisihkan waktu, tenaga, dan donasi
bekerja sedari pagi
di rumah sang Ibu ketua
Memotong sayur,
memasak
membungkus
berkotak kotak nasi
Celoteh di antara sambel udang pete,
terong balado, buncis, krupuk dan sebuah pisang
tertawa di antara tebaran kardus makanan dan lesehan
Anak anak berlatih bernyanyi
menghafal lagu dan irama
meniru gerak tari
mempersembahkan tawa dan keriangan alami
untuk sebuah cerita kebaktian natal
Tua muda
besar kecil
kaya miskin
di sinilah kita di sini
merayakan sebuah cerita
yang akan berulang setiap 25 desember
Di sini .......
Aku belajar
tentang cinta yang sebenarnya.....
di Natal Eretan Wetan......
(24 Desember 2011)
(Photos by : Kristanto Johari)
Kota Tua
Suatu ketika
menjelang perayaan Imlek
berburu manisan dan hiasan di Asemka
yang padat dengan manusia
menjelang ..... IMLEK
Ketika senja menjelang
melangkahkan kaki menuju
........ Kota Tua
(all Photos by: Kristanto Johari)
menjelang perayaan Imlek
berburu manisan dan hiasan di Asemka
yang padat dengan manusia
menjelang ..... IMLEK
Ketika senja menjelang
melangkahkan kaki menuju
........ Kota Tua
(all Photos by: Kristanto Johari)
Selasa, 10 Januari 2012
wuiiih.....
sudah lama sekali saya tidak mengupdate blog ini.
beberapa kawan complain.
payah nich blog mu.
kagak pernah diupdate
hihihi...
saya posting ya, catatan saya yang desember 2011.
kata orang,
tiap tahun mesti setting goal.
well, I did it.
salah satunya adalah .......
saya set, saya mesti rajin nulis setiap hari.
isi blog, update blog.
tapi you know,
untuk makhluk semalas saya, goal tersebut
kadang tersisihkan dengan hal lain (ngaku dosa.com)
kecuali kalau pada comment,
saya pasti rada ngak enak hati,
jadinya pasti lebih rajin update blog efeknya hehe....
so,
ini dia catatan desember 2011.
------------------------- ***************** --------------------
Saya rasa,
Tuhan pasti sangat sibuk di bulan Desember.
Mungkin banyak orang mengetuk pintu surga dan berkata,
sudah lama sekali saya tidak mengupdate blog ini.
beberapa kawan complain.
payah nich blog mu.
kagak pernah diupdate
hihihi...
saya posting ya, catatan saya yang desember 2011.
kata orang,
tiap tahun mesti setting goal.
well, I did it.
salah satunya adalah .......
saya set, saya mesti rajin nulis setiap hari.
isi blog, update blog.
tapi you know,
untuk makhluk semalas saya, goal tersebut
kadang tersisihkan dengan hal lain (ngaku dosa.com)
kecuali kalau pada comment,
saya pasti rada ngak enak hati,
jadinya pasti lebih rajin update blog efeknya hehe....
so,
ini dia catatan desember 2011.
------------------------- ***************** --------------------
***** Catatan Desember 2011 ****
Saya rasa,
Tuhan pasti sangat sibuk di bulan Desember.
Mungkin banyak orang mengetuk pintu surga dan berkata,
"Permisi, Tuhan. Boleh saya minta tolong....?"
Anak anak berdoa meminta kado Natal,
Anak anak berdoa meminta kado Natal,
para panitia gereja berdoa supaya perayaan Natal berlangsung lancar dan sukses,
para karyawan berdoa supaya bonus akhir tahun bisa keluar,
dan tidak ketinggalan para sales, berdoa supaya target tahunannya tercapai
(termasuk saya, hehe... Ngaku.com).
Dari semua doa tersebut,
Dari semua doa tersebut,
ada sebuah doa nyata yang dilakukan oleh Top,
seorang anak muda berusia 19 tahun di Thailand, yang berhasil mendirikan pabrik,
kemudian memasok produksi pabriknya hingga ke 27 negara, termasuk Indonesia,
dalam tempo hanya 7 tahun.
Catatan: ia melakukannya tanpa bantuan financial ortunya.
Saya tidak akan percaya kisah ini kalau tidak menyaksikan sendiri film The Billionaire.
Awalnya dengan sikap skeptis, saya memilih film tersebut.
Ah, paling film ABG Korea yang hura hura gitu, pikir saya.
Ketika di detik detik pertama film itu berbahasa Thailand, saya sudah mau mengajak suami saya keluar dari bioskop.
Busyet, benar benar salah pilih film, pikir saya.
Film Thailand gitu loh.
Untung saja saya akhirnya tetap menempelkan pantat saya di kursi di menit menit selanjutnya.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi saya bila saya menghadapi masalah dan tantangan seperti yang dialami Top. Saya mungkin sudah ampun ampunan menyerah dan memiliki sejuta alasan untuk berhenti berjuang.
(Dan kalau dia berhenti berjuang, hari ini kita mungkin tidak akan bisa mencicipi enaknya snack rumput laut buatan si Top ini)
Saya lalu ingat kisah Merry Riana dalam buku 'Mimpi Sejuta Dollar'nya.
Albertha, si pengarang biografi, dengan piawai membawa kita dalam kisah awal awal perjuangan Riana di Singapura sampai ia berhasil menjadi Milyarder. Diceritakan, Riana di awal tahun, sering harus menahan lapar, sangkin harus berhemat untuk kuliah. Dia juga kerja serabutan mulai dari pembagi brosur, waitress hotel, sampai jadi agen asuransi. Kisahnya menyentuh, natural, dan sangat menginspirasi.
Lalu apa bedanya kita dengan para pemenang seperti Top, Riana, atau Kolonel Sanders yang mulai usahanya di usia 60 an dengan gigih ?
Saya berdiam diri.
Mengoreksi hati.
Lalu suara kecil saya berbisik, Hmmm......bedanya, ya Priska, well, mungkin karena kamu lebih cepat menyerah dibanding mereka.
Mungkin... Ya, cuma itu saja.
Dan saya lalu melihat kalender, 2011.... Sebentar lagi akan berakhir.
Target saya masih jauh.
Alamak...!
Tapi .... saya masih punya waktu. Saya masih bisa berusaha.
Tiap detik itu berharga...!
Terima kasih pada Blitz yang memasok film bagus seperti The Billionaire.
Kita, pada orang muda, juga para senior, bisa belajar banyak dari kisah nyata tersebut. Inilah film yang seharusnya ditonton oleh anak anak kita.
Tentang semangat untuk bertahan dan terus berjuang.
Dan untuk percaya, orang muda juga bisa kaya raya!
Buat saya pribadi,
Saya belajar, bahwa menjadi agen asuransi bukanlah pekerjaan tersulit, tapi tetap bertahan dan memperjuangkan impian kita, apapun impian luhur tersebut, itulah pekerjaan yang paling sulit.
Tidak mudah, tapi berharga untuk dilakukan......
Nb:
Mengutip tulisan seorang teman,
".... Bukan hanya soal mencapai target atau tidak, apapun hasilnya, jika kita tetap berjuang semaksimal mungkin sampai detik terakhir, itulah Pemenang sebenarnya......"
Salam,
Priska Devina H
Catatan: ia melakukannya tanpa bantuan financial ortunya.
Saya tidak akan percaya kisah ini kalau tidak menyaksikan sendiri film The Billionaire.
Awalnya dengan sikap skeptis, saya memilih film tersebut.
Ah, paling film ABG Korea yang hura hura gitu, pikir saya.
Ketika di detik detik pertama film itu berbahasa Thailand, saya sudah mau mengajak suami saya keluar dari bioskop.
Busyet, benar benar salah pilih film, pikir saya.
Film Thailand gitu loh.
Untung saja saya akhirnya tetap menempelkan pantat saya di kursi di menit menit selanjutnya.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi saya bila saya menghadapi masalah dan tantangan seperti yang dialami Top. Saya mungkin sudah ampun ampunan menyerah dan memiliki sejuta alasan untuk berhenti berjuang.
(Dan kalau dia berhenti berjuang, hari ini kita mungkin tidak akan bisa mencicipi enaknya snack rumput laut buatan si Top ini)
Saya lalu ingat kisah Merry Riana dalam buku 'Mimpi Sejuta Dollar'nya.
Albertha, si pengarang biografi, dengan piawai membawa kita dalam kisah awal awal perjuangan Riana di Singapura sampai ia berhasil menjadi Milyarder. Diceritakan, Riana di awal tahun, sering harus menahan lapar, sangkin harus berhemat untuk kuliah. Dia juga kerja serabutan mulai dari pembagi brosur, waitress hotel, sampai jadi agen asuransi. Kisahnya menyentuh, natural, dan sangat menginspirasi.
Lalu apa bedanya kita dengan para pemenang seperti Top, Riana, atau Kolonel Sanders yang mulai usahanya di usia 60 an dengan gigih ?
Saya berdiam diri.
Mengoreksi hati.
Lalu suara kecil saya berbisik, Hmmm......bedanya, ya Priska, well, mungkin karena kamu lebih cepat menyerah dibanding mereka.
Mungkin... Ya, cuma itu saja.
Dan saya lalu melihat kalender, 2011.... Sebentar lagi akan berakhir.
Target saya masih jauh.
Alamak...!
Tapi .... saya masih punya waktu. Saya masih bisa berusaha.
Tiap detik itu berharga...!
Terima kasih pada Blitz yang memasok film bagus seperti The Billionaire.
Kita, pada orang muda, juga para senior, bisa belajar banyak dari kisah nyata tersebut. Inilah film yang seharusnya ditonton oleh anak anak kita.
Tentang semangat untuk bertahan dan terus berjuang.
Dan untuk percaya, orang muda juga bisa kaya raya!
Buat saya pribadi,
Saya belajar, bahwa menjadi agen asuransi bukanlah pekerjaan tersulit, tapi tetap bertahan dan memperjuangkan impian kita, apapun impian luhur tersebut, itulah pekerjaan yang paling sulit.
Tidak mudah, tapi berharga untuk dilakukan......
Nb:
Mengutip tulisan seorang teman,
".... Bukan hanya soal mencapai target atau tidak, apapun hasilnya, jika kita tetap berjuang semaksimal mungkin sampai detik terakhir, itulah Pemenang sebenarnya......"
Salam,
Priska Devina H
Langganan:
Postingan (Atom)