Senin, 17 September 2012

Traditional Food ? Why Not...?


Traditional Foods? Why not..?
By Priska Devina



Seingat saya,
Ini kedua kali Festival Kuliner Tradisional Indonesia diadakan di mal megah bernama Summarecon Mal Serpong (SMS).
Suatu siang, sepulang dari gereja, saya bersama suami dan anak sepakat makan siang di area festival.

Dari jalan raya, sudah terlihat megah bangunan rumah Gadang khas Padang nan cantik.
Ya...... mirip mirip anjungan Sumatra Barat di TMII lah.....

Saat itu,
hari masih siang, sekitar jam 3 an.
Soal cuaca, tidak usah ditanya lagi. Panasnya pool!
Saya pikir, masih siang inilah, pasti ngak ramai ramai banget.
Namun... Ya ampun.... Cari parkirnya susah bener!
Semua sisi parkir terisi penuh nan padat. Bahkan luber ke lokasi yang mestinya bukan untuk parkir mobil.

Namun susahnya mencari tempat parkir terbayar ketika tiba di lapangan area Festival Kuliner tersebut.
Musik rancak khas Padang mengalun dari speaker.
Makanan berlimpah ruah. Jenisnya macam macam.
Beberapa pelayan berpakaian ala Abang dari Padang. Warna warni mencolok mata. Mereka terlhat meriah.
Stand makanan bersolek kain warna cerah, lengkap dengan manik manik khas daerah.
Disini....
Kita cuci mata sekaligus bisa memuaskan perut yang makin melilit melihat makanan yang menggiurkan di sana.

Sekar, anak saya yang berusia 7 tahun, senang sekali melihat aneka kue tradisional yang ada, juga saat melihat abang abang yang sibuk membuat permen karamel berbentuk bunga, kupu kupu, dot, hingga kuda!
Saya sibuk mencoba aneka lontong, ketupat dan lemang.
Sudah lupa deh sama yang namanya diet saat itu.
Stand makanan penuh pengunjung. Bahkan di beberapa stand, orang mengantre panjang. Misalkan di stand Ice serut Pluit dan Sate Mak Syukur.
Oya, ngomong ngomong soal sate wah... Buat yang sate maniak, bakalan senang banget. Karena mulai dari sate ayam, sate sapi, sate kerang, sate kelinci, sampai sate kuda, available disana :)

Saya sendiri, walau saat itu datang dengan perut kosong, tetap tidak mampu mencicipi semua jenis makanan disana.
Padahal sudah berusaha serakus rakusnya hari itu, hahaha...

Melihat nasi uduk, pengen...
Melihat nasi kucing, mau...
Melihat bakmi Aloy Palembang, ngiler....
Melihat siomay Cuplis Bandung, hayoo...
Melihat martabak kubang, martabak Bandung, roti Cane, langsung mau mampir....
Melihat rendang Tuna, coba aaach....
Melihat asinan Bogor, langsung order 'Bungkus, Mbak!'.....
Melihat rujak bebek, langsung 'Satu Bang!'....
Melihat es ini itu, mau icip aja semua...
Weleh weleh weleh....!
Ck ck ck....
Ingat, gendut gendut, Priska! batin saya..
Belum puas dengan makan di tempat, saya singgah di stand aneka snack Padang. Banyak jenis kripik, dodol, beras rendang, sampai kaos bertulisan 'I Love Padang' tersedia di sana.

Akhirnya, kupon Rp 200.000; ludes semua! Padahal saya sekeluarga cuma bertiga.... :)

Buat saya dan suami, Festival Kuliner ini adalah sarana pendidikan sosial budaya untuk anak.
Selama ini, anak kita akrab dengan KFC, burger, Pizza, Spaghetti, Sushi, steak, MC Donald, dkknya
Alamak, alangkah internasionalnya anak anak kita selama ini yach....
Jadi, ketika Festival ini ada, dengan senang hati, kami mengajak anak kami ke sana. Mengenalkan budaya lewat makanan dan cemilan Nusantara yang puluhan jenisnya.
Melihat abang abang duduk di dengklik, mengaduk adonan Kerak Telur Betawi. Melihat bagaimana ajaibnya wajan dibalik, tapi adonan tidak jatuh.
Mencium wangi hebi, serundeng bercampur ketan dan telur bebek ....
Ah, kaya sekali ya Indonesia ku....

Terima kasih Mal SMS!
Sering sering ya mengadakan acara seperti ini.
Buat yang ingin bertandang ke Festival, bisa datang, setiap hari.
Terakhir, tutup 7 Oktober 2012.
Oya, akhir kata, kalau ke sana, ngajak ngajak yach... Hehehe...


Salam cinta kuliner Indonesia,
Priska Devina.
16 Sept 2012, Serpong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar