Selasa, 10 Mei 2011

Perang


Saya sedang menonton DVD 'The Last Valentine' ketika Sekar, anak saya yang berusia 6,5 thn,  masuk ke kamar dan bertanya tentang cerita film tsb.

Film itu menceritakan seorang  wanita yang ditinggal tugas oleh suaminya yang pilot AS, pas pada hari Valentine. Dan ia dgn setia, duduk menunggu kepulangan sang suami di peron kereta api pada setiap hari Valentine, selama 50 thn!

Karena ada secuplikan adegan perang, mulailah anak saya bertanya tentang perang.
"Mami, kenapa sih orang berperang?"
"Indonesia pernah perang ngak?"
"Indonesia pernah perang sama Malaysia ngak?"
"Indonesia pernah perang sama Singapura ngak?"

Dan karena dalam film tersebut ada adegan tentara Jepang menembak orang AS, anak saya juga bertanya, "kenapa sih orang Jepang berperang dengan Amerika ?"

"Karena Jepang ingin menguasai negara lain dan Amerika tidak suka," jawab saya sekenanya.

"Kenapa Jepang ingin menguasai negara lain?" tanyanya lagi.

"Karena waktu itu Jepang negara miskin", jawab saya (moga2 benar jawaban ini, doa saya)

"Orang berperang, karena ingin sesuatu yang bukan miliknya.
Karena greedy, serakah", lanjut saya.

Lalu komentar anak saya begini :
"Indonesia juga miskin, Mami.
Tapi, tidak berperang.
Karena orang Indonesia patient (sabar).
Working hard.
That is why I like Indonesia.

Orang perang karena tidak patient, tidak mau working hard, Mami..."

Hehe... Nah lo, pintaran anak saya daripada saya.

Benar ya...,
Jika ada orang miskin, tapi dia tetap sabar dan kerja keras, tidak serakah, maka tidak ada perang. Tidak ada rebutan ini itu, tidak ada penderitaan, pembunuhan, kesengsaraan karena pertikaian.

Kita sering ya, tidak sabaran. Maunya instant.
Banyak pertikaian dan masalah muncul karena kita kurang sabar.

Kurang sabar di jalan, akibatnya kita mulai serobot kiri kanan, kadang baret in mobil sebelah, akhirnya antar pengemudi turun dari mobil dan berkelahi.

Kurang sabar mencari tong sampah, kita main buang aja itu bekas tissue, bekas botol air kemasan, bekas bungkus makanan, sehingga sampah di mana mana.

Kurang sabar antri toilet, antri tiket, antri di kasir, kita menciptakan peluang membuat orang lain dirugikan.

Untuk urusan 'tidak sabaran' yg level tinggi, mengakibatkan kebiasaan korupsi, nepotisme, suap, proyek jadi jadian, sampai perang antar negara...


Sesederhana itu kah,
semua masalah ini karena kebanyakan dari kita ternyata......
"Kurang sabar  dan tidak suka kerja keras .... " ??
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar